Jenis ikan hias yang mencuat ke permukaan merupakan ikan hias yang
mempunyai nilai ekspor tinggi. Salah satunya adalah black ghost. Dengan
banyaknya permintaan, jenis ikan hias ini banyak diburu orang. Tak mengherankan
jika banyak muncul pembudidaya ikan yang berusaha memelihara dan kemudian
menjualnya.
Dengan banyaknya pembudidaya yang memelihara black ghost maka
diperlukan informasi tentang ikan hias ini. Dalam budidaya ikan, serangan
penyakit merupakan masalah dan aspek yang sangat penting. Artinya
penanggulangan penyakit dan hama juga harus menjadi pengetahuan bagi
pembudidaya yang ingin membudidayakan ikan hias ini. Sebab serangan penyakit
dapat mengakibatkan kerugian ekonomis.
Agar para pembudidaya ikan hias ini mampu mencegah serta mengatasi serangan
penyakit yang terjadi pada ikan peliharaanya, maka perlu dibekali pengetahuan
mengenai jenis penyakit dan teknik penanggulangannya.
Klasifikasi
Dalam tata nama internasional, black ghost mempunyai sistematika
sebagai berikut:
Kerajaan :
Pisces
Filum : Chordata
Subfilum :
Vertebrata
Superkelas : Agnatha (
jawless fishes )
Kelas : Osteichtyes ( bony/teleost fishes)
Subkelas :
Actinopterygii
Superordo :
Teleostei
Ordo : Cypriniformes (carp)
Subordo : Gymnotoidei (electric eels)
Famili
: Apteronotidae
Genus
: Apteronotus
Spesies : Apteronotus
albifron
Sumber : Bernhard Grzimek, 1973
Ciri-Ciri Morfologi
Dari sistematika di atas, terlihat bahwa black
ghost termasuk ikan bertulang belakang, mempunyai rahang, dan berduri banyak. Kelompok subordo Gymnotoidei dicirikan dengan tubuh yang licin,
memanjang, dan berbentuk seperti belut.
Sekujur tubuh ikan black ghost berwarna hitam kelam. Sirip dada dan
sirip perut menyatu. Sirip yang menyatu ini memanjang dari dada sampai ke
pangkal ekor. Pada saat berenang atau ada aliran air, sirip ini berkibar-kibar
sehingga menimbulkan daya tarik tersendiri. Sirip ekor mengeras seperti lidi
dan terdapat lingkaran berwarna putih dengan jumlah kadang-kadang 1, 2, atau 3
pada bagian ekor.
Bentuk tubuhnya tampak seperti lembaran daun
pisang. Ikan ini senang dengan tempat yang agak gelap atau remang-remang dan
akan bersembunyi apabila ada lubang, terutama pada siang hari. Garis pungung
pada jantan sedikit pendek dari betina. Selain itu, sirip ekor pada
betina lebih sempit dari jantan.
Habitat
Black ghost mempunyai sifat yang tenang, baik dan
tidak suka mengganggu ikan yang lain. Aktivitas ikan ini lebih banyak dilakukan
di malam hari (nokturnal) sehingga pada siang hari ikan ini lebih suka
bersembunyi di bebatuan, daun-daunan, akar tanaman, atau benda lainnya di dasar
sungai.
Penyebaran
Black ghost (Apteronotus albifrons) berasal dari daerah Brazil,
Amerika Selatan dan bersifat karnivora. Habitat aslinya memiliki suhu
25-280 C; pH 6,5-7,0 ;
dan kekerasan 6-100 dH.
Black ghost yang berasal dari Brazil ini akan berkembang dengan baik
pada suhu air sekitar 260 C.
Suhu perairan di Indonesia berkisar antara 26-270C sehingga ikan ini
dapat berkembang biak pada umumnya di negeri ini.
Pembenihan
Black ghost berkembangbiak dengan cara bertelur. Telur-telur dikeluarkan dan
kemudian diletakkan di suatu benda, misalnya batu dan akar tanaman. Ikan betina akan mengeluarkan telur terlebih dahulu kemudian disusul
ikan jantan mengeluarkan sperma. Setelah itu telur akan menetas dalam waktu 3-4
hari. Kita harus waspada pada tahap ikan telah mencapai ukuran 1-3 inchi.
Karena pada tahap ini penyakit white spot rentan menyerang.
Pada umumnya, pembudidaya memberi garam untuk ikan yang sakit. Namun,
untuk benih yang berukuran kurang dari 2 inchi tidak disarankan untuk
menggunakan pengobatan dengan cara memberi garam karena black ghost tidak
memiliki sisik.
Pembesaran
Pada pembesaran jarang ditemukan penyakit. Tetapi jika terjadi stress
pada ikan, maka diberikan metil biru 1% agar benih tetap sehat karena metil
biru mengandung antibiotik.
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Yusuf
dan Tim Lentera. 2004. Budi
Daya Ikan Hias Air Tawar untuk Ekspor. Agromedia
Pustaka. Jakarta.
Dalimartha,
Setiawan. 2004. Atlas Tumbuhan
Obat Indonesia. Puspa Swara. Jakarta.
http://blackghostdiscus.files.wordpress.com/2009/12/black-ghost-knife-fish1.jpg&imgrefurl=
http://sofyanblackghostdiscus.wordpress.com/2012/03/04/4/&h=260&w=390&sz=35&tbnid=TYXOkPmCgoz5GM:&tbnh=90&tbnw=135&zoom=1&usg=__daOgW6IHisnI2V2GLVBMKeF13s8=&docid=GC9LPQCuNmtk1M&hl=id&sa=X&ei=OVh8UcbWC8qUrgf48YC4DA&sqi=2&ved=0CDEQ9QEwAQ&dur=422
Indriani, YH dan Amin Mahmud. 2001. Ikan Hias Air Tawar Black Ghost.Penebar
Swadaya. Jakarta.
Irawan, Agus.
2004. Menanggulangi Hama dan
Penyakit Ikan. C.V. Aneka.
Solo.
Lesmana, DS.
2003. Mencegah dan
Menanggulangi Penyakit Ikan Hias. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Lesmana, DS dan
Iwan D. 2001. Budi Daya Ikan
Hias Air Tawar Populer. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mardiyah A dan
Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Ikan Black Ghost Sehat Produksi
Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan,
Bogor.
INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT
MENGHUBUNGI:
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT (BPSPL)
PADANG
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Jl. Raya Pertanian, Sei Duo - Sungai Lareh,
Lubuk Minuturun - Koto Tangah, Padang
Telp (0751)
497053, Fax (0751) 497052
Tidak ada komentar:
Posting Komentar