(Chelonia mydas)
Uraian Fisik penyu hijau
Penyu hijau sangat jarang ditemui di perairan beriklim sedang, tetapi sangat banyak tersebar di wilayah tropis dekat dengan pesisir benua dan sekitar kepulauan.
Perkembangbiakan
Usia untuk kematang seksualnya tidaklah pasti: perkiraan saat ini sekitar 45 hingga 50 tahun. Penyu hijau betina bermigrasi dalam wilayah yang luas, antara kawasan mencari makan dan bertelur, tetapi cenderung untuk mengikuti garis pantai dibandingkan menyeberangi lautan terbuka.
Makanan
Penyu hijau dewasa serupakan penyu laut herbivora. Makanan utama mereka dalah lamun laut atau alga, yang hidup di perairan tropis da subtropik. Tetapi anak-anaknya diasumsikan omnivore untuk mempercepat pertumbuhan tubuh mereka. Kemungkinan besar terjadi transisi bertahap, saat penyu mencapai besar yang cukup untuk dapat menghindari predatornya.
Populasi dan Distribusi
Di kawasan pesisir Afrika, India dan Asia Tenggara serta sepanjang garis pantai pesisir Australia dan Kepulauan Pasifik Selatan. terdapat sejumlah kawasan peteluran dan kawasan mencari makan penting bagi penyu hijau. Mereka juga dapat ditemukan di Mediterania dan terkadang di kawasan utara hingga perairan pesisir Inggris.
Ancaman
* Hilang dan rusaknya habitat
Pembangunan yang tidak terkendali menyebabkan rusaknya pantai-pantai yang penting bagi penyu hijau untuk bertelur. Demikian juga habitat tempat penyu hijau mencari makan seperti terumbu karang dan hamparan lamun laut terus mengalami kerusakan akibat sedimentasi atau pun pengrusakan oleh manusia.
* Pengambilan secara langsung
Para peneliti memperkirakan setiap tahun sekitar 30.000 penyu hijau ditangkap di Baja, Kalifornia dan lebih dari 50.000 penyu laut dibunuh di kawasan Asia Tenggara (khususnya di Bali, Indonesia) dan di Pasifik Selatan.
Di banyak negara, anak-anak penyu laut ditangkap, diawetkan dan dijual sebagai cendera mata kepada wisatawan.
* Pengambilan secara tidak langsung
Setiap tahu, ribuan penyi hijau terperangkap dalam jaring penangkap. Penyu laut merupakan reptile dan mereka bernafas dengan paru-paru, sehingga saat mereka gagal untuk mencapai permukaan laut mereka mati karena tenggelam.
* Penyakit
Di sejumlah kepulauan Hawai, hampir 70% dari penyu hijau yang terdampar, terkena fibropapillomas, penaykit tumor yang dapat membunuh penyu laut. Saat ini, penyebab tumor belum diketahui.
* Pemangsa Alami
Penyu laut dapat mengeluarkan lebih dari 150 telur per sarang dan bertelur beberapa kali selama musimnya, agar semakin banyak penyu yang berhasil mencapai tingkat dewasa. Keseimbangan antara penyu laut dan pemangsanya dapat menjadi lawan bagi keberlanjutan hidup penyu saat pemangsa baru diintroduksi atau jika pemangsa alami tiba-tiba meningkat sebagai hasil dari kegiatan manusia. Seperti yang terjadi di pantai perteluran di Guianas, kini anjing menjadi ancaman utama bagi telur dan penetasan.
sumber: http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/marine/howwework/endangeredmarinespecies/seaturtle_green.cfm
Uraian Fisik penyu hijau
- Memiliki warna kuning kehijauan atau coklat hitam gelap
- Cangkangnya bulat telur bila dilihat dari atas dan kepalanya relatif kecil dan tumpul
- Ukuran panjang adalah antara 80 hingga 150 cm dan beratnya dapat mencapai 132 kg
Penyu hijau sangat jarang ditemui di perairan beriklim sedang, tetapi sangat banyak tersebar di wilayah tropis dekat dengan pesisir benua dan sekitar kepulauan.
Perkembangbiakan
Usia untuk kematang seksualnya tidaklah pasti: perkiraan saat ini sekitar 45 hingga 50 tahun. Penyu hijau betina bermigrasi dalam wilayah yang luas, antara kawasan mencari makan dan bertelur, tetapi cenderung untuk mengikuti garis pantai dibandingkan menyeberangi lautan terbuka.
Makanan
Penyu hijau dewasa serupakan penyu laut herbivora. Makanan utama mereka dalah lamun laut atau alga, yang hidup di perairan tropis da subtropik. Tetapi anak-anaknya diasumsikan omnivore untuk mempercepat pertumbuhan tubuh mereka. Kemungkinan besar terjadi transisi bertahap, saat penyu mencapai besar yang cukup untuk dapat menghindari predatornya.
Populasi dan Distribusi
Di kawasan pesisir Afrika, India dan Asia Tenggara serta sepanjang garis pantai pesisir Australia dan Kepulauan Pasifik Selatan. terdapat sejumlah kawasan peteluran dan kawasan mencari makan penting bagi penyu hijau. Mereka juga dapat ditemukan di Mediterania dan terkadang di kawasan utara hingga perairan pesisir Inggris.
Ancaman
* Hilang dan rusaknya habitat
Pembangunan yang tidak terkendali menyebabkan rusaknya pantai-pantai yang penting bagi penyu hijau untuk bertelur. Demikian juga habitat tempat penyu hijau mencari makan seperti terumbu karang dan hamparan lamun laut terus mengalami kerusakan akibat sedimentasi atau pun pengrusakan oleh manusia.
* Pengambilan secara langsung
Para peneliti memperkirakan setiap tahun sekitar 30.000 penyu hijau ditangkap di Baja, Kalifornia dan lebih dari 50.000 penyu laut dibunuh di kawasan Asia Tenggara (khususnya di Bali, Indonesia) dan di Pasifik Selatan.
Di banyak negara, anak-anak penyu laut ditangkap, diawetkan dan dijual sebagai cendera mata kepada wisatawan.
* Pengambilan secara tidak langsung
Setiap tahu, ribuan penyi hijau terperangkap dalam jaring penangkap. Penyu laut merupakan reptile dan mereka bernafas dengan paru-paru, sehingga saat mereka gagal untuk mencapai permukaan laut mereka mati karena tenggelam.
* Penyakit
Di sejumlah kepulauan Hawai, hampir 70% dari penyu hijau yang terdampar, terkena fibropapillomas, penaykit tumor yang dapat membunuh penyu laut. Saat ini, penyebab tumor belum diketahui.
* Pemangsa Alami
Penyu laut dapat mengeluarkan lebih dari 150 telur per sarang dan bertelur beberapa kali selama musimnya, agar semakin banyak penyu yang berhasil mencapai tingkat dewasa. Keseimbangan antara penyu laut dan pemangsanya dapat menjadi lawan bagi keberlanjutan hidup penyu saat pemangsa baru diintroduksi atau jika pemangsa alami tiba-tiba meningkat sebagai hasil dari kegiatan manusia. Seperti yang terjadi di pantai perteluran di Guianas, kini anjing menjadi ancaman utama bagi telur dan penetasan.
sumber: http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/marine/howwework/endangeredmarinespecies/seaturtle_green.cfm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar