Selasa, 09 Desember 2014

TEKNIK PEMBENIHAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma Macropomum)


I.   PENDAHULUAN
Bawal air tawar (Colossoma Macropomum) merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis cukup tinggi. Ikan ini bersala dari Brazil. Pada mulanya ikan bawal diperdagangkan sebagai ikan hias, namun karena pertumbuhannya cepat, dagingnya enak dan dapat mencapai ukuran besar, maka masyarakat menjadikan ikan tersebut sebagai ikan konsumsi. Sebutan lain ikan bawal adalah Gamitama (Peru), Cachama (Venezuala), Red Bally Pacu (Amerika Serikat dan Inggris). Sedangkan di negara asalnya disebut Tambaqul.
Walaupun ketenalan ikan bawal belum dapat disejajarkan dengan komoditas perikanan lainnya, namun permintaan konsumen setiap tahunnya terus meningkat, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Maka tak heran, bila dimasa akan datang akan menjadi komoditas unggulan seperti jenis-jenis ikan lainnya.

II.     BIOLOGI

v  Secara sistematika ikan bawal termasuk kedalam Genus Chacacoid dan species Colossoma macropomum.
v  Badan agak bulat, bentuk tubuh pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung agak besar, sirip dada dibawah tutup insang, sisip perut dan sirip dubur terpisah, punggung berwarna abu-abu tua, perut putih abu-abu dab merah.
v  Ikan bawal banyak diyemukan disungai-sungai besar seperti  Amazon (Brazil), Orinoco (Venuzuela). Hidup secara bergerombolan di daerah yang airnya tenang.
v  Bawal termasuk ikan karnivora, giginya tajamnamun tidak ganas seperti pranha. Makanan yang disukai pada vase larva adalah Brachionus sp., Artemia sp., Moina sp.
v  Induk bawal sudah mulai dapat dipijahkan pada umur 4 tahun bila pertumbuhannya normal dapat mencapai berat 4 kg.
v  Pemijahanterjadi pada musim penghujan.

III.   PEMBENIHAN

A.    Pemeliharaan Induk

v  Induk-induk dipelihara dikolam dengan kepadatan 0,5 kg/m2. Setiap hari diberi pakan tambahan berupa pellet sebanyak 3% dari berat tubuh ikan dan diberikanan 3 s/d 4 kali per hari. Menjelang musim hujan jumlah pakannya ditambah menjadi 4%. Induk betina yang beratnya 4 kg dapat menghasilkan telur sebanyak ± 400.000 butir.
v  Tanda induk yang matang gonad.
Betina : perut buncit, lembek dan lubang kelamin kemerahan.
Jantan : perut langsing, warnah merah dalam tubuhnya lebih jelas.

B.    Pemijahan

  • Pemijahan bawal baru bisa dilakukan secara Induced Spawning, untuk betina dengan menyuntikan hormon LHRH-a sebanyak 3 ug/kg atau ovaprin 0,75 ml/ kg. Untuk jantan menggunnakan LHRH-a sebanyak 2 ug/kg atau ovaprin 0,5 ml/kg. LHRH-a dilarutkan dalam larutan 0,7 % NaCl.
  • Induk betina di suntik dua kali  dengan selang waktu 8 - 12 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/3 bagian  dari dosis total dan penyuntikan kedua 2/3 nya.
  • Induk yang sudah disuntik dimasukkan kedalam happa pemijahan yang dipasang dalam bak pemijahan. Selama pemijahan air harus tetap  mengalir. Pemijahan biasanya terjadi 3 s/d 6 jam setelah penyuntikan kedua.

C.    Penetasan

Setelah memijah telur-telur diambil menggunakan scope net halus, kemudian telur tersebut ditetaskan di dalam akuarium yang telah dilengkapin dengan aerasi dan water heater dengan suhu 27s/d 29 0C. Kepadatan telur antara 100 s/d 150 butir/liter, biasanya telur-telur akan menetas dalam waktu 16 jam s/d 24 jam.

D.    Pemeliharaan Larva

Larva dipelihara dalam akuarium yang sama, namun sebelumnya ¾ bagian airnya dibuang. Padat penebaran larva 50 s/d 100 ekor/liter larva yang berumur 4 hari di beri pakan berupa naupli Artemia, Brachionus atau Moina. Pemeliharaan larva ini berlangsung selama 21 hari. Selama pemeliharaan larva, air harus diganti setiap hari 2/3 bagiannya. Setelah berumur 21 hari larva siap ditebar kekolam pendederan.

E.    Pendederan

  • Pendederan iakn bawal dilakukan di kolam yang luasnya antara 500 s/d 1.000 m2. Namun kolam tersebut harus disiapkan seminggu sebelum penebaran benih. Persiapan meliputi pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir.
  • Setelah itu kolam dikapur dengan kapur tohor sebanyak 100 s/d 200 gram/m2 dan di pupuk dengan pupuk organic dengan dosis 500 gram/m2.
  • Bila kolam sudah siap, larva ditebar pada pagi hari dengan kepadatan 50 s/d 100 ekor/m2.
  • Setiap hari diberi pakan tambahan  berupa pellet halus sebanyak 750 gram/10 ribu ekor larva dan diberikan 3 kali per hari.
  • Pemeliharaan dikolam pendederan berlangsung selama 21 hari.

IV.   PENYAKIT

Penyakit yang pernah ditemukan pada ikan bawal air tawar yang berumur satu bulan antara lain disebabkan oleh parasit, bakteri dan kapang (jamur).
§  Parasit
Ich” Atau “White spot“, biasanya menyerang ikan apabila suhu media pemeliharaan dingin, cara mengatasinya yaitu dengan menaikan suhu (dengan water heater) sampai kurang lebih 29 0C dan pemberian formalin 25 ppm.
§  Bakteri
Streptococus sp. Dan Kurthia sp. Cara mengatasinya yaitu dengan menggunakan anti biotic tetracycline dengan dosis 10 mppm.
§  Kapang (jamur)
Jamur ini merupakan akibat dari adanya luka yang disebabkan  penanganan (Handling) yang kurang hati-hati. Cara mengatasinya dengan menggunakan Kalium Permanganat  (PK) dengan dosis 2 s/d 3 ppm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar